Magma merupakan lelehan pijar yang menjadi sumber utama aktifitas gunung api. Selama masa hidupnya, magma mengalami pendinginan (Sigurdsson 2000, McBirney 2007). Hasil pendinginan magma tersebut umumnya berupa pembentukan mineral dan gelembung-gelembung gas berukuran mikro (Toramaru 2006, Toramaru dkk. 2008, Toramaru 2014, Suhendro dkk. 2022), yang kemudian menjadi komponen utama penyusun batuan beku.
Hal ini mengindikasikan bahwa tekstu-tekstur mikro pada batuan (mineral dan gas) menyimpan rekam jejak penting untuk menggambarkan sejarah pembentukan magma dan dinamika erupsi gunung api; bagaimana proses-proses sebelum erupsi (pre-eruptive, di dapur magma) dan saat erupsi (syn-eruptive, di konduit) mengontrol derajat eksplosifitas suatu erupsi gunung api, seperti hasil penelitian oleh Suhendro et al., 2021 berjudul Magma Chamber Stratification of the 1815 Tambora Caldera-forming Eruption