Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan magma, baik di dalam permukaan (intrusif) maupun di luar permukaan (ekstrusif) (Sigurdsson 2000, McBirney 2007). Karena reservoir magma setiap gunung api memiliki sejarah pembekuan dan kondisi kimia-fisika yang berbeda, maka tekstur dan jenis mineral penyusun batuan beku akan cenderung bervariasi (Gambar 1).
Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman mendasar mengenai dasar-dasar identifikasi batuan beku, baik melalui pengamatan secara petrologi (menggunakan mata telanjang) dan petrografi (menggunakan mikroskop optik). Terlebih lagi, pemetaan tipe batuan gunung api, menjadi penting karena; dengan mengidentifikasi jenis batuan, maka kita dapat memahami sejarah geologi wilayah tersebut dan menentukan potensi sumber daya alam yang ada.
Gambar 1. Magma dengan kandungan silika tinggi (arah kiri) akan membentuk minera-mineral berwarna cerah seperti kuarsa, muskovit, sodium plagioclase dan potassium feldspar, sehingga batuan yang dihasilkan akan cenderung berwarna cerah. Sementara itu, magma dengan kandungan silika rendah (arah kanan) akan menghasilkan mineral-mineral gelap seperti olivin, piroksen, dan calcium plagioclase. Selain itu, magma (dengan komposisi apapun) yang membeku di dalam dan di luar bumi akan menghasilkan batuan intrusif dan ekstrusif.
Melalui kesempatan ini, kami menawarkan pelatihan analisis petrologi-petrografi dengan rincian sebagai berikut:
Silabus:
- Pembekalan teori-teori dasar batuan beku, petrologi, dan petrografi (Hari ke-1)
- Praktik petrologi dan petrografi (Hari ke-2)
- Kegiatan lapangan (Hari ke-3)
Tarif: Rp. 3.950.000,00
Fasilitas:
- Training kits
- Sertifikat
- Coffee break
- Makan siang
- Kendaraan
Durasi pelatihan: 3 hari